Sejumlah Warga Mengeluhkan Jalan Poros Desa Tamalate Semakin Rusak Parah, Menanti Hujan, Menghadapi Kubangan Raksasa
TAMALATE GALESONG SULAWESI SELATAN GERBANG INDONESIA TIMUR NEWS.COM —— Menjelang puncak musim hujan, keluhan warga Tamalate terhadap kondisi jalan poros desa yang rusak parah mencapai titik nadir. Jalan sepanjang kurang lebih Dua Ribu meter itu kini bukan lagi jalur transportasi, melainkan ladang ranjau penuh lubang menganga Jumat 24 Oktober 2025.
Penduduk setempat mengjuluki “kubangan raksasa” Aspal yang Sudah Lama “Mati” dengan Kondisi infrastruktur di Desa Tamalate telah memburuk secara signifikan selama dua tahun terakhir. Aspal yang seharusnya menjadi tulang punggung mobilitas kini telah lama menyerah. Yang tersisa hanyalah formasi kerikil tajam, batu lepas, dan lubang-lubang besar yang dalam
“Saat kemarau begini saja, kami sudah seperti sedang berkendara di sungai kering,” ujar salah seorang warga penduduk masyarakat setempat yang sering melintas bolak balik dijalan tersebut
“Tapi kalau musim hujan datang, kondisinya akan 100 kali lebih buruk. Lubang-lubang ini akan penuh air dan lumpur,
Keresahan warga sangat beralasan. Jalan poros ini adalah urat nadi perekonomian desa, akses satu-satunya bagi para pengguna jalan.dan masyarakat setempat
“kekhawatiran terbesar warga, adalah Ancaman Isolasi dan Darurat Medis,” Dampak kerusakan jalan tidak hanya berhenti pada sektor perekonomian. Aspek sosial dan kesehatan juga terancam serius.

keluh seorang tokoh masyarakat yang meminta agar pemerintah daerah segera turun tangan sebelum keadaan berubah menjadi bencana. “Kami hanya bisa berharap cuaca menahan hujan lebat.
Mengaku telah berulang kali mengajukan permohonan dan laporan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) maupun Kabupaten. Mereka telah mengirimkan petisi, disertai dokumentasi foto dan video yang menunjukkan parahnya kondisi jalan.
Namun, hingga kini, respons yang mereka terima tidak ada realisasi,nihil. Janji perbaikan yang selalu diulang menjelang setiap musim anggaran seolah-olah hanya tinggal isapan jempol.
Perbaikan jalan poros Desa Tamalate bukan lagi sekadar proyek infrastruktur, melainkan investasi mendesak untuk menyelamatkan aktivitas, ekonomi, dan hak dasar warga negara untuk mendapatkan akses yang layak.
“Kami mohon, jangan tunggu kami benar-benar terputus baru kalian datang, Kerjakan sekarang, sebelum air hujan mengubah lubang ini menjadi lautan lumpur yang menelan hidup kami,” tutup salah seorang warga yang mewakili suara pilu Desa Tamalate.

