Fiskal UPTD Jadi Bayang Bayang Jeratan Biaya Mutasi, Di Pelayanan Manunggal Satu Atap
MAKASSAR SUL SEL GERBANG INDONESIA TIMUR NEWS.COM —– representasi Fiskal dalam upaya pemerintah menyederhanakan dan menyatukan berbagai urusan administrasi kendaraan bermotor kembali jadi sorotan publik,diJagat Media Sosial.Sorot Dinas Pendapatan Daerah kota makassar,” Pasalnya Adanya dugaan pungutan yang tidak Jelas (pungli) 100 ribu bagi Kendaraan R2 dan R4 yang pindah atau cabut berkas ke kabupaten kota dan keluar antar keprovensi lain. Jum’at 18 Oktober 2025.
Relatif yang tidak jelas dan terukur. Kini, dengan UPTSA yang digembar-gemborkan sebagai efisiensi, malah dihadapkan pada antrean panjang dan, ironisnya, munculnya “biaya-biaya yang seringkali tidak transparan.dari pungutan “jasa” yang tidak jelas
UPTD Samsat sebagai Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap, sejatinya lahir dari niat mulia. Mengintegrasikan fungsi kepolisian, dinas pendapatan daerah, dan jasa raharja dalam satu lokasi. tujuannya agar jelas: efisiensi, transparansi, dan kenyamanan bagi masyarakat.
“,Di balik fasad yang rapi, seringkali tersembunyi benang-benang kusut yang menuntut perhatian, pemahaman, dan kerja keras berkelanjutan
Kenyataannya yang seringkali lebih sulit dalam penerapan kompleks. Benang kusut yang terjalin ketika volume kendaraan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan ekonomi.
Antrean panjang menjadi pemandangan yang tak terhindarkan, menciptakan rasa lelah,” efisiensi teknologi yang belum sepenuhnya matang, dalam birokrasi yang masih memerlukan keseimbangan,” Bagi masyarakat yang belum terbiasa, prosedur yang ada bisa terasa membingungkan.

konsekuensinya. Peran UPTD SAMSAT Mappayukki bukan hanya sebagai loket pelayanan, tetapi juga sebagai agen edukasi. Para petugas dituntut untuk tidak hanya memeriksa kata-kata dalam memproses, setiap lembaran berkas tetapi juga sabar dan informatif dalam menjelaskan secara krusial. kooperatif dalam setiap proses adalah kontribusi berharga.
Dugaan benang kusut yang berkaitan dengan integritas. Potensi praktik pungutan pembohong atau calo, meski terus diberantas, tetap menjadi isu yang mengintai. Kepercayaan publik adalah aset yang penting
Inovasi digital, seperti pembayaran online dan layanan drive-thru, menjadi upaya nyata untuk meminimalkan interaksi yang berpotensi menimbulkan penyimpangan
kompleksitas administrasi. Merajut benang kusut untuk mengurus administrasi tidak lagi menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan terpercaya.
Hingga berita ini ditayangkan tim investigasi redaksi masih berupaya mendapatkan tanggapan dan keterangan resmi dari pihak terkait
Laporan dipublish tim Arya

