MAROS SULAWESI SELATAN GERBANG INDONESIA TIMUR NEWS COM —————– Bertempat di Sekretariat Kelompok Tani Sejati, Desa Cenrana Baru, Kec. Cenrana, Kab. Maros, Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Fakultas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Universitas Muslim Maros (FAPERTAHUT UMMA) menggelar pelatihan aplikasi teknologi produksi lipat ganda (PROLIGA) dan pengendalian penyakit pada tanaman cabai.
Pelatihan diselenggarakan selama 2 hari pada 16-17 Oktober 2025 diikuti sebanyak 28 orang anggota Kelompok Tani Sejati yang diketuai oleh Muh. Saleh, warga Dusun Matanre, Desa Cenrana Baru, yang didukung pendanaan Hibah Kemendiktisaintek Tahun Anggaran 2025.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Tim Dosen PKM FAPERTAHUT UMMA, Dr. Ir. Bibiana Rini Widiati Giono, M.P. beserta anggota, Dr. Andi Herwati, S.P., M.Si, Dr. Mohammad Anwar Sadat, S.P, M.Si, Koordinator BPP Cenrana, H. Bahtiar, S.P, M.P. beserta anggota PPL Amrin, S.P., Kharisma Rabbi, S.P., Rahmasari N, S.P., POPT BPTPH Sulawesi Selatan, Wahyudi, Dosen UMMA, Dr. Haerul, S.P., M.Si., serta sejumlah mahasiswa prodi Agroteknologi FAPERTAHUT UMMA, Aswadi Hamid, Nurjannah, Awaluddin, Aliya Reski Fhadilah, Abi Akbar Abdillah.

Di hari pertama, Tim Dosen PKM FAPERTAHUT UMMA melakukan pelatihan teknologi PROLIGA dan pengendalian penyakit pada tanaman cabai serta penyerahan aset mesin pencacah pada Kelompok Tani Sejati.
Pemateri pertama, Dr. Ir. Bibiana Rini Widiati Giono, M.P yang juga Ketua Tim PKM mengemukakan bahwa tingginya minat konsumsi masyarakat terhadap Cabai besar belum diimbangi dengan ketesediaan yang cukup di pasaran. Salah satu tantangan dalam meningkatkan produksi cabai adalah rendahnya hasil panen yang disebabkan menurunnya kesuburan tanah, serangan hama dan penyakit sehingga diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan produksi cabai dengan menerapkan teknik budidaya yang tepat agar diperoleh hasil yang optimal.
“Salah satu inovasi yang dapat diterapkan yakni komponen teknologi PROLIGA, diantaranya : menggunakan varietas unggul yang adaptif, menggunakan sistem persemaian sehat, meningkatkan populasi tanaman, melaksanakan pengolahan hara, tanah dan air, pengendalian hama dan penyakit,” ujar Dr. Rini, sapaan akrab Ketua Tim.
Ia menerangkan bahwa Proliga sebagai tahapan penguatan panca usaha tani jika dilihat secara berurutan, Proliga adalah evolusi panca usaha tani karena memperluas penerapannya melalui pendekatan bioteknologi dan manajemen modern.
“Kegiatan panca usaha tani ini terdiri dari pengolahan tanah yang baik, pemilihan bibit unggul, pemupukan yang tepat, pengairan yang cukup dan efisien, pengendalian hama dan penyakit. Ini juga menjadi landasan pokok seluruh praktik pertanian termasuk munculnya inovasi Proliga,” terang Ibu Dr. Rini, Dosen prodi Agroteknologi UMMA

Pemateri kedua, Dr. Andi Herwati, S.P., M.Si menyampaikan jenis-jenis penyakit, gejala serangan, cara pengendalian penyakit pada tanaman Cabai, diantaranya: penyakit Layu Fusarium, Layu Bakteri, Antraknosa/Patek, Virus kuning (gemini virus), Keriting daun.
“Gunakan musuh alami kutu kebul, seperti: kumbang predator Delphastus catalinae, tawon parasit Encarsia formosa. Aplikasikan agen hayati Bacillus subtilis dan Trichoderma sp. untuk memperkuat daya tahan tanaman,” ujar Dr. Andi Herwati
Pelatihan oleh Tim Dosen PKM FAPERTAHUT UMMA pada Kelompok Tani Sejati menghasilkan 3 produk inovatif yang bermanfaat pada budidaya pertanian, diantaranya Fungisida Organik Trichoderma Sejati, Pupuk Organik Cair Sejati dan Trichokompos Sejati.
QPada kesempatan tersebut, Tim PKM UMMA juga menyerahkan alat pencacah kepada Kelompok Tani Sejati yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh kelompok tani membuat produk-produk inovatif untuk mencegah penyakit tanaman cabai dari berbagai macam penyakit.
Laporan : Aswadi Hamid (Mahasiswa UMMA)
Penulis : Zainal Arifin, S.Hut

