BULUKUMBA SULAWESI SELATAN GERBANG INDONESIA TIMUR NEWS.COM —– Baru saja meninggalkan kita , Mantan dosen Sastra Unhas , mengakhiri hidupnya 15/11/2022 , di kediamannya jln. Toddopuli raya Makassar dalam usia 75 tahun ,
Sebagai seniman dan penulis buku teater , Fahmi Syariff , banyak kenangan yang dia tinggalkan.
Salah seorang sahabatnya yang juga budayawan dari Bulukumba , Andi Mahrus yang dalam setiap tulisannya memakai nama Mahrus Andis .
Menuturkan kisahnya selama bersama Fahmi Syariff .
Dalam pertemuan saya ( Editor ) beberapa hari yang lalu dengan Andi Mahrus , seorang kerabat di era 80 an di rumahnya di komplek BTN Berlian Permai Makassar , dan bercerita tentang Fahmi Syariff…
Beliau dikenal Pendiam dan Sopan terhadap semua orang , menuturkan pengalamannya ketika kuliah di kampus Unhas bersama Fahmi Syariff.
Andi. Mahrus
waktu itu saya dan Fahmi Syarif Aktivitas dikampus Universitas Hasanuddin Barayya di Jln. Sunu .
pada tahun 1980 an sudah mulai ditinggalkan sejak berfungsinya kampus Unhas yang baru.
Waktu itu kami sedang mengikuti kuliah ” Analisis Puisi Haiku “. ( Kajian ilmu perbandingan puisi dunia, khusus Jepang. ) dari Dosen HAMZAH DAENG MANGEMBA.
Dan kami diberi tugas membaca Apresiasi yang telah diberikan akan didiskusikan hari itu.
Mahasiswa yang hadir pada waktu itu kurang lebih 20 orang dari berbagai sub jurusan. Dan kami dibagi dua kelompok. .
Saya di kelompok A , dan Fahmi bergabung di kelompok B.
Setelah kelompok saya selesai memaparkan hasil pembacaan , tiba giliran kelompok B yang diwakili oleh Fahmi Syarif.
Seperti biasa Fahmi selalu tampil dengan kerakter teatrikal , dengan mencari posisi keseimbangan panggung yang artistik.
Dokumentasi Beliau semasa Hidup Almarhum (Andi Fahmi)
Kebetulan di ruangan kelas ada sebuah Podium , tempat dosen memberikan kuliah.
Dengan seizin dosen , , dia memanfaatkan Podium itu.
Diawali dengan ehem kecil , Fahmi Syariff mengatur nafas dengan perlahan lahan , kemudian angkat suara ..
“BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM , ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH “…
Seluruh isi kelas menjadi riuh , kami serentak menjawab Salamnya , disertai suara ngakak.
Penampilan Fahmi mirip seorang Khotib diatas Mimbar.
Mendengar itu Dosen , Pak. MANGEMBA pun diam diam tersipu , ia merasakan ada yang menggelitik.
Sambil menatap Fahmi diatas podium , Pak. MANGEMBA kemudian berkata….
” Langgapako intu Fahmi ! Nanucini Tappa’ ngaseng taua ri kau
( Ada apa kamu itu Fahmi, ! Sepertinya saja , semua orang percaya sama kamu ) Sepontan Ucapan Pak. MANGEMBA , membuat ruangan kelas semakin gemuruh…
Demikian kisah Andi Mahrus mengenang sahabatnya sesama budayawan yang baru saja meninggal dunia karena sakit.
Laporan Crew Git : ( Edy Hadris)