Menghentikan Badai Isu Kepala Desa Amor Paturusi Buka-Bukaan Soal Mattiro Tasi
PINRANG SULAWESI SELATAN GERBANG INDONESIA TIMUR NEWS COM —— Menyikapi pemberitaan terkait,Desa Mattiro Tasi, yang kurang jelas. Sebelumnya, berbagai spekulasi terkait pengelolaan anggaran hingga realisasi program pembangunan sempat membebani ruang publik, menimbulkan gangguan yang mengganggu ketenangan warga.
Kini, suara resmi akhirnya terdengar. dari Kepala Desa (Kades) Mattiro Tasi, Amor Paturusi , memilih untuk angkat bicara secara langsung, menyikapi satu per satu isu yang beredar demi membawa kepercayaan dan memastikan transparansi mutlak.
Meredam Riuh di Tengah Kebijakan
“Desas-desus itu, jika dibiarkan, bisa menjadi virus yang merusak fondasi persatuan desa,” ujar Kades Amor Paturusi dalam konferensi pers terbatas yang digelar di Balai Desa Mattiro Tasi, Wajahnya memancarkan ketegasan, namun juga keterbukaan.
Amor Paturusi menegaskan bahwa kebijakan proaktif ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap seluruh masyarakat desa.
Sebelumnya, beberapa laporan media sosial dan portal berita lokal menyoroti dugaan ketidaksesuaian antara alokasi Dana Desa (DD) dengan hasil proyek infrastruktur fisik, terutama terkait pembangunan fasilitas
Publik hanya melihat angka, namun tidak melihat proses, kendala teknis, dan penyesuaian yang harus kami lakukan di lapangan,
Khususnya menghadapi perubahan cuaca ekstrem yang mempengaruhi proyek pesisir,” jelas Kades Amor memulai sesi klarifikasi.
Tiga Isu Utama Klarifikasi Amor Paturusi
Selaku Kades Amor Paturusi memfokuskan klarifikasinya pada tiga poin utama yang paling banyak menimbulkan pertanyaan di masyarakat:
1. Polemik Anggaran Swadaya
Isu pertama berkaitan dengan pembangunan Kandang Ayam yang disebut-sebut menelan biaya lebih tinggi dari perkiraan awal.
Kades Paturusi menjelaskan bahwa penambahan anggaran bukan disebabkan oleh kebocoran, melainkan oleh perubahan spesifikasi material yang mendesak.
“Awalnya kami menggunakan material standar, namun hasil uji kelayakan bersama tokoh masyarakat dan tim ahli menemukan bahwa struktur tersebut tidak akan bertahan lama
Seluruh dokumen addendum , lengkap dengan laporan pertanggungjawaban dari TPK (Tim Pelaksana Kegiatan), sudah kami publikasikan di papan informasi desa,” tegasnya. Ia bahkan mempersilakan wartawan dan perwakilan warga untuk meninjau langsung biaya riil proyek tersebut.
2. Desas-desus kedua adalah mengenai program pelelangan ikan yang dilaporkan mandek dan tidak didistribusikan sepenuhnya kepada kelompok nelayan.
Kades Amor Paturusi mengakui adanya penundaan, namun membantah adanya kegagalan program.” Penundaan
3. Pengelolaan Aset Desa dan Transparansi” untuk meredakan kekhawatiran terkait pengelolaan aset, Kades Paturusi menampilkan data historis,pendapatan dari retribusi pasar tradisional desa. Ia menekankan bahwa di masa depan, Mattiro Tasi akan mengadopsi sistem pelaporan digital yang dapat diakses melalui aplikasi sederhana di Balai Desa.
4.”Kami tidak hanya bicara transparansi, kami mewujudkannya. Mulai kuartal berikutnya, setiap warga bisa melihat laporan kas desa secara periodik. Tidak boleh ada lagi celah bagi desa, Desus yang berdasarkan asumsi,” ujarnya.
Pesan Kades Jangan Biarkan Isu Mengalahkan Fakta
Sebagai penutupnya, Amor Paturusi menyampaikan imbauan keras kepada masyarakat dan pemangku kepentingan untuk selalu memeriksa kebenaran informasi melalui saluran resmi pemerintah desa. Ia menekankan bahwa di era informasi banjir, tanggung jawab untuk memilah fakta dari fiksi yang ada di tangan setiap individu.
“Saya berterima kasih kepada media yang telah membantu menyuarakan isu ini, dan kini saya meminta bantuan Anda semua untuk menyuarakan fakta dan klarifikasinya. Mari kita fokus pada pembangunan, bukan pada perpecahan yang diciptakan oleh isu tanpa dasar,” tutup Kades Amor Paturusi.
Klarifikasi yang lugas ini diharapkan menjadi titik balik bagi Desa Mattiro Tasi, mengakhiri periode ekonometrik, dan membuka lembaran baru yang lebih fokus pada akuntabilitas dan kolaborasi antara pemerintah desa dan warganya.
Dampak dari pidato Kades Amor Paturusi kini dinantikan, sebagai ujian nyata sejauh jauhnya transparansi dapat meredam badai informasi.
Laporan dipublish redaksi