MAKASSAR SULAWESI SELATAN GERBANG INDONESIA TIMUR NEWS.COM ——- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) akhirnya menyepakati penutupan permanen W Super Club di Kota Makassar. Kesepakatan ini dicapai setelah desakan kuat dari,” Beberapa aliansi suku Makassar, dan Lembaga adat Seni Budaya yang diwakili oleh ratusan anggota berbagai organisasi masyarakat (ormas) yang ada di Sulawesi Selatan.
Dampak dari Pernyataan Sikap Yang di Lontarkan Oleh Pengacara Kondang, Hotman Paris, Yang di Siyalir Selaku Pemilik W Super Club, Dalam Bahasanya Sangat Melecehkan Kaum Perempuan Makassar, Memicuh Kericuhan Dan Kegaduhan Dalam Aksi Suku Makassar Bersatu.Yang Turun Meminta kejelasan Izin THM dan Diskotik Milik Hotman Paris, Aksi ini Sempat Terjadi Bentrok Saling Dorong Mendorong. Dengan Petugas Satpol PP. Hingga Merobohkan Pintu Pagar Besi Kantor Gubernur Sul Sel
Aksi massa dimulai di titik kumpul play over Jalan Andi Pangerang Pettarani, kemudian dilanjutkan dengan long march menuju depan Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan. Di depan kantor gubernur, para demonstran mendesak Penjabat (PJ) Gubernur untuk segera mengeluarkan Memorandum of Understanding (MOU) yang memastikan bahwa W Super Club tidak lagi beroperasi di Kota Makassar.
Aliansi Suku Makassar yang bergerak untuk melakukan proses hukum dan Melaporkan Hotman Paris ke Polda Sulsel
Titik aksi terakhir adalah di depan gedung W Super Club yang berlokasi di Center Point of Indonesia (CPI) Makassar. Massa berkumpul dengan membawa spanduk dan menyuarakan aspirasi mereka, meminta penutupan tempat hiburan malam tersebut yang dianggap Tabu tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan agama, yang sangat melecehkan bagi kaum perempuan
Dalam pertemuan dengan perwakilan ormas, PJ Gubernur Sulsel menyatakan bahwa pihaknya telah mendengarkan aspirasi masyarakat dan sepakat untuk mengeluarkan MOU yang memastikan W Super Club ditutup hingga akhir zaman. Keputusan ini disambut dengan sorak sorai dari para demonstran yang merasa perjuangan mereka membuahkan hasil.
“Ini adalah kemenangan bagi kita semua. Kami berterima kasih kepada Pemprov Sulsel yang telah mendengarkan dan memenuhi permintaan kami. Kami berharap ke depan tidak ada lagi tempat hiburan yang melanggar nilai-nilai budaya dan agama di Sulawesi Selatan,” ujar salah satu perwakilan ormas budaya dalam orasinya.
Penutupan W Super Club diharapkan dapat menjadi contoh bagi tempat hiburan lainnya di Makassar untuk lebih menghormati nilai-nilai budaya dan agama setempat. Keputusan ini juga diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif dan harmonis di Sulawesi Selatan
Laporan : (**/Red/Arya)