SPBU Palleko Diduga Suplai Mafia BBM ILegal, Disaat Oknum Wartawan Jadi Tameng Demi “Uang Haram”
TAKALAR SULAWESI SELATA GERBANG INDONESIA TIMUR NEWS.COM —– Pasca adanya berita terkait dugaan SPBU Palleko salurkan BBM jenis Solar diluar kewajaran. Yakni adanya pembeli solar dengan modus surat rekomendasi pertanian yang membeli solar dengan jumlah signifikan dan nyaris tiap hari dengan oknum yang sama.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) seharusnya menjadi simbol pelayanan publik yang jujur” Namun, berbeda di SPBU 74.922.10. Palleko,. Kabupaten Takalar, menjadi Suplayer para pemasok, BBM Subsidi dan kuat dugaan disalahgunakan demi keuntungan pribadi.
Praktik mengacu dan penyelewengan yang diduga merajalela, terutama terkait distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, dan ini sudah masuk dalam kategori meresahkan masyarakat.
Tetapi, yang jauh lebih mencengangkan dan merusak pengiriman transparansi,yang disinyalir kuatnya beberapa portal media online yang kini bertindak bukan sebagai pengawas atau kontrol sosial, melainkan sebagai Tameng bagi praktik gelap tersebut.
Dugaan ini bukan sekedar bisik-bisik, melainkan sinyal bahaya yang harus direspons serius. Ketika terjadi penyelewengan di tingkat operasional seperti di SPBU Palleko Takalar.
Mulai dari praktik penimbunan, penjualan BBM subsidi yang diduga ilegal untuk disalurkan keperuntukan industri, hingga dugaan kongkalikong dengan oknum pengawai atau opreator.
Sejatinya mata dan suara terdepan yang diharapkan mengungkap adalah media massa, yang salah satunya memiliki fungsi utama media untuk menjadi pilar keempat demokrasi, menjaga integritas, dan penyampai kebenaran kepada publik.
Namun, Ironisnya, dalam kasus SPBU Palleko, diduga terjadi anomali yang mematikan, Pengalihan Narasi (Spin Doctoring) terkait berita yang telah tayang sebelumnya.
Alih-alih mengupas tuntas fakta dugaan penyimpangan, sejumlah portal yang disinyalir terlibat secara masif justru memproduksi berita-berita tandingan yang bersifat defensi, menyerang kredibilitas pihak yang mencoba mengungkap, atau mengalihkan fokus isu ke ranah non-esensial.
Pemuliaan Citra Palsu melalui Portal-portal yang diduga gencar mempromosikan citra SPBU Palleko sebagai entitas yang bersih, profesional, dan taat aturan, seringkali dengan mengutip narasumber tak jelas atau menyajikan data yang tidak terverifikasi demi menutupi jejak-jejak operasional gelap.
Dugaan terkuak di balik peran “tameng” ini adalah adanya transaksi di bawah tangan atau yang sering dijuluki “jurnalisme amplop.” Keuntungan besar dari praktik penyelewengan subsidi BBM memungkinkan pihak-pihak yang diuntungkan untuk menyewa jasa publisitas negatif dan positif, membeli sunyi dan membeli suara.
Penyalahgunaan BBM bersubsidi bukan sekadar pelanggaran administratif, tapi merupakan kejahatan ekonomi yang secara langsung merugikan negara dan adanya hak rakyat yang dikangkangi dimana seharusnya mereka menjadi penerima manfaat utama subsidi tersebut.
Ketika media, yang seharusnya menjadi alat koreksi publik, justru memilih menjadi corong pelindung kejahatan, konsekuensinya jauh lebih luas daripada sekadar kerugian materiil
Dan jika ini benar adanya, masalah ini akan mencoreng wajah pers secara keseluruhan,” Masyarakat mulai kesulitan membedakan mana berita yang berdasarkan fakta dan mana yang merupakan produk berbayar. Kepercayaan masyarakat terhadap informasi menjadi runtuh.
Laporan dipublish redaksi : Arya